BUMDes Tak Berdaya, Ekonomi Kerakyatan Merana, Benarkah Terjadi di Morosunggingan?

Laporan akhir tahun menunjukkan performa BUMDes yang minim usaha / terobosan. (Foto: Musdes Morosunggingan / cs)

Morosunggingan, KaDes - Mencermati perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Morosunggingan, Peterongan, Jombang, membuat trenyuh. 

Apalagi jika dibandingkan dengan sekian banyak BUMDes dari desa lain yang perkembangannya sangat pesat. 

Jurnalisme Warga, Kabar Desa Morosunggingan menerima banyak masukan terkait kiprah BUMDes Morosunggingan yang minim inovasi program. 

Beberapa waktu sebelumnya dan menyimak laporan akhir tahun BUMDes Morosunggingan, memang satu-satunya 'unit usaha' yang dikelola adalah 'pinjaman'. 

Hanya itu! Tanpa ada terobosan lain. 

Baca Juga: Menelusuri 'Permainan' PUAP-Gapoktan Morosunggingan

Menjalankan BUMDes Harus 'Mau Repot' 

BUMDes memang tidak bisa berkiprah sendiri. Pemerintah desa sebagai "owner" lembaga usaha itu harus segera melakukan evaluasi manakala BUMDes-nya tidak optimal. 

Setelah dilakukan pengamatan di Desa Morosunggingan dengan "wawancara acak" kepada tokoh masyarakat, ternyata banyak potensi yang bernilai ekonomis yang dimiliki Morosunggingan. 

Contohnya, potensi bidang pertanian, perikanan, usaha retail (kebutuhan sehari-hari), BUMDes dengan support modal Dana Desa yang besar, memiliki kekuatan untuk 'menggarap' potensi tersebut. 

Baca Juga: BUMDes Morosunggingan Minim Terobosan, Hanya Usaha Pinjaman, Laba Minim Rawan Macet

Minim Program, Minim PAD

Geliat pemberdayaan ekonomi di Desa Morosunggingan, menurut beberapa sumber tokoh masyarakat telah digenjot. 

Namun sayang, BUMDes tidak segera menyambut dengan program terobosan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ujungnya mampu menambah Pendapatan Asli Desa (PAD).

Hingga saat artikel ini ditulis, program BUMDes Morosunggingan hanyalah 'pinjaman' dari total modal yang dikucurkan (bersumber dari DD). 

Maka tidak heran, jika masyarakat menanyakan, mengapa tidak ada terobosan usaha yang sinergis dengan banyak pihak dan berkelanjutan. Yang akhirnya meningkatkan geliat ekonomi masyarakat. 

Atau, jangan-jangan bermotto: "Begini sajalah, kenapa harus repot?" 

Masyarakat akan menilai...(cs/berbagai sumber)

Baca Juga: Mewaspadai Pelemahan Integritas...!