KETAHANAN PANGAN BERBASIS UMKM, KENAPA TIDAK...?

Pujasera Pasar Rakyat Morosunggingan wujud Ketahanan Pangan berbasis UMKM. (Foto: Poedji Raharjo) 

Morosunggingan, KaDes - Ini hanya persoalan kepekaan dan kemauan. Mewujudkan program Ketahanan Pangan berbasis Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM). 

Diskusi ringan suatu sore, membuahkan ide yang --menurut kami -- cukup bagus.

Sebagai Jurnalis Warga, kami berkewajiban membagikan ide tersebut kepada masyarakat (siapapun yang membaca artikel ini). 

Artikel Terkait : Pengelolaan Anggaran Desa: Stagnan Gegara Cari Aman

Ketahanan Pangan Berbasis UMKM

Apakah itu? Selama ini, kekuatan UMKM terpinggirkan dengan beragam dalih. Konsep Ketahanan Pangan selalu identik dengan 'sarpras pertanian' yang kurang berkorelasi langsung pada 'daya tahan'. 

Padahal konsep ketahanan pangan sepatutnya berorientasi pada pemberdayaan  masyarakat agar mandiri secara ekonomi. 

Masyarakat dalam konteks ini, baik masyarakat petani maupun bukan petani. 

Baca Juga: FOGGING WUJUD KEGAGALAN PROGRAM KESEHATAN

Pasar Rakyat Wujud Ketahanan Pangan

Sebuah ide menciptakan pasar rakyat, sejatinya ide untuk merealisasikan 'kerja' ketahanan pangan. 

Menciptakan ruang agar siapapun yang memiliki kemauan mandiri untuk berdikari secara ekonomi. 

Sayangnya, tidak semua stakeholder menyadari hal tersebut. Ironisnya, kekurangsadaran itu dibingkai dengan laku 'asal kegiatan desa jalan'. 

Baca Juga: WAJAH BARU ' KADES MOROSUNGGINGAN'

Yang Lambat, Pasti Terbabat

Ibarat pepatah 'yang lambat pasti terbabat'. Para pemangku kepentingan dan masyarakat  yang lamban menyadari makna ketahanan pangan berbasis UMKM, pasti akan tertinggal atau 'ditinggal' 

Tetapi, diujung diskusi, terlontar; 'Lapo repot-repot, ngene ae nyaman...haha.' - cs

Artikel Viral: Sehari, Hanya 5 Jam Pemdes "Ngantor"

Posting Komentar

0 Komentar