Fogging ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia. Saatnya beralih ke cara 'manusiawi' pencegahan demam berdarah. Foto: Dok
Morosunggingan, KaDes – Fogging, umumnya digunakan untuk mengendalikan populasi nyamuk, termasuk nyamuk pembawa penyakit seperti demam berdarah.
Meskipun fogging dapat mengurangi populasi nyamuk, ada beberapa potensi bahaya dan kekhawatiran terkait dengan penggunaannya.
Inilah Bahaya Fogging
Dikutip dari The Environment Journal, UCLA University (2015), ternyata fogging cenderung memiliki dampak buruk bagi manusia. Berikut bahaya tersebut.
1. Efek Kesehatan Manusia
Fogging dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan mata.
Zat kimia yang digunakan dalam cairan fogging, seperti pyrethroids, dapat menyebabkan reaksi iritasi pada orang yang terpapar.
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan kimia yang digunakan dalam fogging.
2. Pengaruh Lingkungan
Penggunaan bahan kimia dalam fogging dapat berdampak pada ekosistem lokal, termasuk organisme non-target seperti serangga yang berguna.
Penggunaan fogging yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi nyamuk terhadap bahan kimia yang digunakan.
3. Keefektifan Terbatas
Efek fogging bersifat sementara, dan
penggunaan sesaat tidak efektif mengendalikan populasi nyamuk. Tetapi penggunaan secara berkala dapat berbahaya bagi manusia.
Ubah Pola Pikir Pencegahan DB
Di tingkat desa, peran kader PKK dan Puskesmas menjadi penting.
Sepatutnya, penciptaan pola program yang sistemik satu tahun dapat meningkatkan kolaborasi kinerja pencegahan demam berdarah.
PKK Pokja IV yang membidangi Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Perilaku Hidup Bersih, sepatutnya mampu memformulasikan setrategi pencegahan wabah tahunan tersebut.
Celakanya lagi, institusi kesehatan di tingkat bawah, dalam hal ini Puskesmas, masih dianggap belum optimal mengawal kerja PKK Pokja IV tersebut.
Apa yang Harus Dilakukan?
Untuk
mencegah demam berdarah, selain fogging, ada berbagai cara yang lebih sehat dan
berkelanjutan, seperti berikut ini.
Pengendalian Lingkungan
Hancurkan tempat-tempat di sekitar rumah yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, seperti genangan air. Jangan malah menciptakan ‘peceren’ genangan air.
Penggunaan
Kelambu dan Lotion Anti Nyamuk
Gunakan kelambu tidur yang terbuat dari bahan anti-nyamuk. Dan gunakan losion anti-nyamuk atau semprotan yang mengandung bahan anti nyamuk.
Pemantauan Kesehatan
Di sinilah optimalisasi kinerja Puskesmas dan PKK Pokja IV ‘wajib’ dilakukan.
Kolaborasi keduanya, dalam konteks pengendalian sarang nyamuk, mestinya terus dilakukan saat musim kering, pancaroba, maupun penghujan.
Vaksinasi
Di beberapa daerah, vaksin untuk demam berdarah sudah tersedia. Pertimbangkan untuk mendapatkan vaksinasi jika tersedia.
Nah! Ternyata pencegahan demam berdarah (DB) itu persoalan kesadaran.
Ingat! Kesadaran merupakan ‘kedalaman’ memahami kepentingan masyarakat.- cs/berbagai sumber
0 Komentar